Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan dua tersangka ini ada kemungkinan kelompok baru yang masih ada kaitannya dengan kelompok lama. Rencananya mereka akan meledakkan bom itu di Kedutaan Besar Myanmar.
Padahal hari jum'at ini akan diadakan Aksi solidaritas untuk muslim rohingya, atas kejadian ini FUI telah mengadakan Pernyataan Pers isi pernyataan tersebut ialah :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kami menganggap adanya terduga
teroris pagi-pagi sebelum aksi solidaritas umat Islam Indonesia untuk muslim
Rohingya Myanmar apalagi diberitakan besar-besaran oleh Densus bahwa terduga
mau meledakkan bomnya di Kedubes Myanmar adalah sangat aneh dan tendensius.
Tujuannya adalah untuk membuat citra buruk aksi solidaritas umat Islam di
hadapan publik karena diasosiasikan bahwa aksi solidaritas seolah-olah
dilakukan oleh kelompok teroris. Sehingga sebagian umat mungkin menjadi takut
datang. Jadi ada unsur untuk menggagalkan aksi. Analisisnya memang bisa
ini sengaja dilakukan densus untuk cari muka, seolah-olah Densus diperlukan
karena masih ada teroris setelah akhir-akhir ini dituntut dibubarkan oleh berbagai
pihak lantaran pelanggaran HAM.
Memang terasa ada upaya halangi
aksi. Ada upaya dari pihak Kedubes untuk ajak dialog tanpa aksi. Namun
pimpinan aksi KAMRA- FUI menimbang untuk kemaslahatan dakwah siap dialog dengan
Dubes sebagai delegasi perwakilan para demonstran untuk menyampaikan pandangan
umat Islam tentang kasus pembantaian umat Islam oleh kaum Budhis dan tentara
Myanmar sebagai pembersihan etnis muslim di Myanmar dan mendesak agar
pembersihan etnis muslim dihentikan serta hak-hak mereka sebagai warga negara
diberikan. Kalau tidak mau mengakui sebagai warga negara hendaknya
pemerintah Myanmar memberikan hak kepada kaum muslim untuk mengatur diri mereka
sendiri dalam bentuk negara Islam Arakan sebagaimana dulu sudah terjadi.
Oleh karena itu, pemberitaan bahwa
target pengebom adalah Kedubes Myanmar adalah terindikasi kuat sebagai upaya
untuk menggagalkan aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya yang diadakan KAMRA
FUI. Sungguh aneh jika ada yang mau berjihad mengebom Kedubes Myanmar pada hari
akan ada aksi solidaritas umat Islam untuk muslim Rohingya. Siapapun yang faham
jihad tentunya tidak akan berbuat sebodoh itu. Apalagi mengaku-ngaku kepada
Densus. Dan tindakan memberitakan adanya teroris yang berbuat bodoh seperti itu
adalah satu bentuk pendiskreditan dan makar umat Islam yang akan melakukan
unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar serta umat Islam umumnya.
Namun demikian aksi umat Islam untuk
solidaritas muslim Rohingya insya Allah akan tetap jalan, dan minta kepada
seluruh peserta, laskar, dan aparat keamanan untuk tetap bersikap kondusif dan
tertib demi lancarnya aksi umat siang ini. Wamakaruu wamakarallahu wallahu
khairul maakiriin. Wabillahi fii
saabiilil haq wassalamualaikum warahmatullah
wabarakatuh.
-
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kami menganggap adanya terduga teroris pagi-pagi sebelum aksi solidaritas umat Islam Indonesia untuk muslim Rohingya Myanmar apalagi diberitakan besar-besaran oleh Densus bahwa terduga mau meledakkan bomnya di Kedubes Myanmar adalah sangat aneh dan tendensius. Tujuannya adalah untuk membuat citra buruk aksi solidaritas umat Islam di hadapan publik karena diasosiasikan bahwa aksi solidaritas seolah-olah dilakukan oleh kelompok teroris. Sehingga sebagian umat mungkin menjadi takut datang. Jadi ada unsur untuk menggagalkan aksi. Analisisnya memang bisa ini sengaja dilakukan densus untuk cari muka, seolah-olah Densus diperlukan karena masih ada teroris setelah akhir-akhir ini dituntut dibubarkan oleh berbagai pihak lantaran pelanggaran HAM.
Memang terasa ada upaya halangi aksi. Ada upaya dari pihak Kedubes untuk ajak dialog tanpa aksi. Namun pimpinan aksi KAMRA- FUI menimbang untuk kemaslahatan dakwah siap dialog dengan Dubes sebagai delegasi perwakilan para demonstran untuk menyampaikan pandangan umat Islam tentang kasus pembantaian umat Islam oleh kaum Budhis dan tentara Myanmar sebagai pembersihan etnis muslim di Myanmar dan mendesak agar pembersihan etnis muslim dihentikan serta hak-hak mereka sebagai warga negara diberikan. Kalau tidak mau mengakui sebagai warga negara hendaknya pemerintah Myanmar memberikan hak kepada kaum muslim untuk mengatur diri mereka sendiri dalam bentuk negara Islam Arakan sebagaimana dulu sudah terjadi.
Oleh karena itu, pemberitaan bahwa target pengebom adalah Kedubes Myanmar adalah terindikasi kuat sebagai upaya untuk menggagalkan aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya yang diadakan KAMRA FUI. Sungguh aneh jika ada yang mau berjihad mengebom Kedubes Myanmar pada hari akan ada aksi solidaritas umat Islam untuk muslim Rohingya. Siapapun yang faham jihad tentunya tidak akan berbuat sebodoh itu. Apalagi mengaku-ngaku kepada Densus. Dan tindakan memberitakan adanya teroris yang berbuat bodoh seperti itu adalah satu bentuk pendiskreditan dan makar umat Islam yang akan melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar serta umat Islam umumnya.
Namun demikian aksi umat Islam untuk solidaritas muslim Rohingya insya Allah akan tetap jalan, dan minta kepada seluruh peserta, laskar, dan aparat keamanan untuk tetap bersikap kondusif dan tertib demi lancarnya aksi umat siang ini. Wamakaruu wamakarallahu wallahu khairul maakiriin. Wabillahi fii saabiilil haq wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/05/03/pernyataan-fui-tentang-penangkapan-teroris-menjelang-aksi-di-kedubes-myanmar.html#sthash.vdOxF19e.dpuf
Kami menganggap adanya terduga teroris pagi-pagi sebelum aksi solidaritas umat Islam Indonesia untuk muslim Rohingya Myanmar apalagi diberitakan besar-besaran oleh Densus bahwa terduga mau meledakkan bomnya di Kedubes Myanmar adalah sangat aneh dan tendensius. Tujuannya adalah untuk membuat citra buruk aksi solidaritas umat Islam di hadapan publik karena diasosiasikan bahwa aksi solidaritas seolah-olah dilakukan oleh kelompok teroris. Sehingga sebagian umat mungkin menjadi takut datang. Jadi ada unsur untuk menggagalkan aksi. Analisisnya memang bisa ini sengaja dilakukan densus untuk cari muka, seolah-olah Densus diperlukan karena masih ada teroris setelah akhir-akhir ini dituntut dibubarkan oleh berbagai pihak lantaran pelanggaran HAM.
Memang terasa ada upaya halangi aksi. Ada upaya dari pihak Kedubes untuk ajak dialog tanpa aksi. Namun pimpinan aksi KAMRA- FUI menimbang untuk kemaslahatan dakwah siap dialog dengan Dubes sebagai delegasi perwakilan para demonstran untuk menyampaikan pandangan umat Islam tentang kasus pembantaian umat Islam oleh kaum Budhis dan tentara Myanmar sebagai pembersihan etnis muslim di Myanmar dan mendesak agar pembersihan etnis muslim dihentikan serta hak-hak mereka sebagai warga negara diberikan. Kalau tidak mau mengakui sebagai warga negara hendaknya pemerintah Myanmar memberikan hak kepada kaum muslim untuk mengatur diri mereka sendiri dalam bentuk negara Islam Arakan sebagaimana dulu sudah terjadi.
Oleh karena itu, pemberitaan bahwa target pengebom adalah Kedubes Myanmar adalah terindikasi kuat sebagai upaya untuk menggagalkan aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya yang diadakan KAMRA FUI. Sungguh aneh jika ada yang mau berjihad mengebom Kedubes Myanmar pada hari akan ada aksi solidaritas umat Islam untuk muslim Rohingya. Siapapun yang faham jihad tentunya tidak akan berbuat sebodoh itu. Apalagi mengaku-ngaku kepada Densus. Dan tindakan memberitakan adanya teroris yang berbuat bodoh seperti itu adalah satu bentuk pendiskreditan dan makar umat Islam yang akan melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Myanmar serta umat Islam umumnya.
Namun demikian aksi umat Islam untuk solidaritas muslim Rohingya insya Allah akan tetap jalan, dan minta kepada seluruh peserta, laskar, dan aparat keamanan untuk tetap bersikap kondusif dan tertib demi lancarnya aksi umat siang ini. Wamakaruu wamakarallahu wallahu khairul maakiriin. Wabillahi fii saabiilil haq wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/05/03/pernyataan-fui-tentang-penangkapan-teroris-menjelang-aksi-di-kedubes-myanmar.html#sthash.vdOxF19e.dpuf